Rabu, 14 September 2011

MEMBACA SEBAGAI SALAH SATU SARANA MENINGKATKAN POTENSI ANAK


Menurut Psikolog Dr. Rose mini,Mpsi, sesungguhnya setiap anak berbeda, tak ada anak yang sama meski dari rahim yang sama, yang perlu diyakini bahwa sejak dilahirkan anak sudah membawa berbagai potensi yang diturunkan kedua orangtuanya.
Orangtua sering sekali menutut anaknya untuk gemar membaca, tetapi kebanyakan mereka lupa bahwa minat baca anak tidak bisa datang dengan  sendirinya. Minat baca harus di pupuk dari dalam keluarganya sendiri. Menciptakan suasana gemar membaca dalam keluarga dengan melibatkan aktivitas anak yang berhubungan dengan buku adalah salah satu cara terbaik untuk membangkitkan minat baca anak.
Bacaan anak sebagai media pendidikan dapat menggugah dan mengembangkan potensi seorang anak, untuk itu tentu saja harus dipergunakan dan dibutuhkan bacaan yang baik. Bacaan yang baik harus diperkenalkan orangtua (orang dewasa) kepada anak dengan antusiasme, ini dapat tercapai kalau kita sendiri mengenal bacaan anak sehingga dapat membimbing anak, meskipun nantinya pilihan dapat kita serahkan pada mereka sendiri.
Lalu potensi apa saja yang dapat kita gugah dan kembangkan pada diri seorang anak? Bakat dan kreatifitas anak dapat dikembangkan misalnya melalui buku-buku yang mempunyai ilustrasi yang bagus. Melalui bagian cerita yang indah memungkinkan anak terdorong untuk menulis, membuat puisi, sehingga apresiasi mereka terhadap bahasa dapat ditingkatkan. Dengan membaca buku fiksi ilmiah, imajinasi anak dapat mengantisipasi teknologi masa depan.
Melalui buku-buku non-fiksi yang bersifat informasi maka wawasan anak tentang lingkungan bertambah dan ini dapat menolong mereka mengamati lingkungannya. Menggugah dan mengembangkan potensi anak serta pemahaman nilai-nilai dapat tercapai dengan baik, bila disekolah maupun di perpustakaan anak dibiasakan untuk memberikan tanggapan mengenai buku yang dibacanya. Misalnya dengan cara mendiskusikan sebuah buku atau cerita, mengajak anak-anak untuk banyak bertanya dan melontarkan pendapatnya, membandingkan ilustrasi buku atau diminta membuat ilustrasi buku yang di bacanya sesuai dengan interpretasi anak masing-masing, mendiskusikan bahasa yang dipakai pengarang dan sebagainya.

Peranan Ibu dan Bapak

Mungkin ibu dan bapak sudah mengetahui bahwa anak harus didekatkan pada buku sejak mereka masih kecil untuk membentuk mereka menjadi manusia yang berwatak, arif berwawasan dan berinteligensia tinggi di kemudian hari. Jadi jelaslah bahwa dalam kehidupan keluarga, minat dan kecintaan membaca seorang anak harus ditanamkan dan dimulai oleh ibu dan bapak. Ibu dan bapak harus dapat memberi contoh kepada anak-anaknya. Karena itu ibu dan bapak haruslah merupakan pribadi yang gemar membaca juga.
Menurut penelitian Prof. Benyamin Bloom (Jim Trelease, 1982) bahwa 50% kematangan intelegensia seorang anak tidak hanya suka meniru-niru suara-suara yang didengar di rumahnya (termasuk suara TV), mereka meniru perbuatan orang tuanya.
Beberapa saran yang digunakan untuk mendekatkan anak pada sastra:
1.      Biasakan anak-anak bergaul dan dikelilingi buku dirumah sejak mereka belum bersekolah (masa prasekolah).
2.      Kita dapat memperkenalkan sastra pada anak-anak sebelum mereka dapat membaca dengan cara membacakan buku yang baik dan sesuai untuk anak prasekolah.
3.      Tidak benar bahwa membacakan cerita pada anak akan mematikan inisiatifnya untuk dapat membaca sendiri. Justru sebaliknya, anak akan suka membaca dan lebih cepat dapat membaca, karena anak terbiasa melihat huruf dan kata-kata.
4.      Janganlah segera berhenti membacakan cerita pada anak segera setelah mereka dapat membaca sendiri.
5.      Ibu dan bapak haruslah mau meluangkan waktu untuk bercerita atau membacakan buku pada anak secara teratur setiap hari.
6.      Carilah waktu saat ibu  bapak dan anak sama-sama dalam keadaan  santai.
7.      Hal lain yang perlu diajarkan pada anak adalah belajar merawat dan menyayangi buku.
8.      Janganlah memberikan buku yang sarat dengan pesan-pesan moral, karena anak akan bosan dan tidak mau membacanya.
 Langkah Menciptakan Suasana Membaca
1.      Fisik: Ruang yang bersih, terasa lega dimana buku-buku disusun secara rapi dan teratur serta terawat bersih maka dengan sendirinya mengajar anak untuk mencintai dan menyukai memasuki suatu ruangan yang disebut sebagai perpustakaan.
2.      Mental: Ibu dan bapak tidak hanya mengajar membaca, tetapi juga memotivasi anak menyukai membaca dan menjadi pembaca yang baik.
3.      Sarana: Anak harus dikelilingi dengan buku. Oleh karena itu, dirumah harus mempunyai banyak koleksi buku yang mudah didapat. Selain buku idealnya juga tersedia film strip, video, film yang isinya berhubungan dengan bacaan.

DAFTAR PUSTAKA
Buku Mendongeng dan Minat Membaca, DR. Murti Bananta, SS; MA, Jakarta : 2004
Menumbuhkan Kemandirian dan Harga Diri Anak, Deborah K. Parker, M.Ed, Jakarta : 2006