Rabu, 14 September 2011

Makalah Akuntansi



Sebuah perusahaan didirikan semata-mata untuk mencari keuntungan (laba), tidak satu orangpun mendirikan usahanya hanya untuk main-main atau sekedar mengahbiskan uang.
Salah satu hal yang sangat diperlukan sebuah perusahaan untuk mengetahui tentang perkembangan usahanya adalah adanya pencatatan dan laporan keuangan yang memuat tentang keberadaan perusahaannya mulai dari kekayaan perusahaan yang dinyatakan dengan uang atapun yang tidak dinyatakan dengan uang.
Dalam hal ini sistem informasi akuntansi sangat bermanfaat untuk memberikan informasinya mengenai sejauh mana kekayaan yang dimiliki sebuah perusahaan, keuntungan yang di terima atau malah kergian yang diderita.
Dengan adanya sistem informasi akuntansi, maka sebuah perusahaan akan bisa melihat tentang kemajuan atau kemunduran perusahaannya dan bahkan membuat kebijakan untuk kemajuan perusahaan tersebut dimasa yang akan datang.
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang manfaat informasi akuntansi bagi sebuah perusahaan, dalam makalah ini akan di bahas sistem informasi akuntansi dan dasar hukum pelaksanaan akuntansi.      







Dari segi bahasa kata Akuntansi berasal dari to accounet yang berarti menghitung atau mempertanggungjawabkan sehingga menjadi accounting/perkiraan atau rekening.
American accounting association mendefinisikan akuntansi sebagai berikut: “proses pengidentifikasian, pengukuran dan pelaporan informasi ekonomi yang memungkinkan adanya penilaian dan pengambilan keputusan secara jelas dan tegas bagi pengguna informasi tersebut.
Selain definisi tersebut Akuntansi sering juga disebut sebagai bahasa dunia usaha (The language of bussines) hal tersebut dikarenakan akuntansi merupakan media komunikasi bagi pihak-pihak yang memerlukannya, yang terdiri dari pihak intern dan pihak ekstern. Pihak intern adalah mereka yang menyelenggarakan usaha atau yang disebut dengan manajemen perusahaan dan pihak ekstern adalah pihak-pihak yang berkepentingan dengan suatu usaha atau perusahaan.

Pencatatan transaksi keuangan pada awalnya dilakukan secara sederhana. Hal tersebut mulai dilakukan di Babilonia pada tahun 3600 SM. Kemudian dilakukan di Mesir dan Yunani. Di Italia, pedagang-pedagang Venisia melakukan pencatatan transaksi keuangan lebih sistematis.
Pada tahun 1494 Luca Pacioli menulis buku yang berjudul summa de Arithmatica Geometria proportioni yang berisi ilmu-ilmu pasti. Namun dalam buku ini terdapat bagian yang berisi pembukuan untuk para pengusaha. Bagian itu berjudul Tractatus de computis et secriptorio. Luca pacioli dikenal sebagai Bapak akuntansi.
Sejak tahun 1642 Pembukuan di Indonesia sudah menerapkan akuntansi. Akuntansi mulai digunakan setelah adanya undang-undang Tanam Paksa. Pada masa pendudukan Jepang, Indonesia masih menggunakan sistem kontinental karena banyak pengusaha yang masih memakai tenaga yang berasal dari Belanda walaupun berangsur-angsur mulai berubah dan berkurang. 
Pada saat Indonesia sudah merdeka pembukuan masih menggunakan sistem kontinental karena banyak lembaga pendidikan yang masih menggunakan tenaga pengajar dari Belanda. Setelah Tahun 1960 Indonesia mulai menggunakan sistem Amerika yaitu Anglo Saxon , dipandang lebih episien dan praktis.

Secara lebih jelasnya proses akuntansi terdiri dari:
1.            Pengidentifikasian dan pengukuran transaksi
Kegiatan identipikasian dilakukan terhadap transaksi atau kejedian yang berhubungan dengan tindakan yang telah diselesaikan dan berkaitan dengan kejadian ekonomi. Setiap kejadian yang terjadi di perusahaan dibedakan antara kejadian ekonomi dan bukan ekonomi. Setiap kejadian ekonomi yang terjadi diperusahaan untuk dapat dicatat dalam akuntansi harus dapat diukur dengan uang. Adapun kejadian ekonomi yang tidak dapat diukur dengan uang tidak perlu dicatat dalam akuntansi, misalnya promosi pegawai.
2.            Pemrosesan Transaksi
Agar transaksi yang terjadi di perusahaan dapat disajikan dalam bentuk informasi ada beberapa tahap akuntansi yang harus di lalui, Tahap-tahap tersebut antara berikut:
a.       pencatatan (recording) yaitu pencatatan terhadap transaksi-transaksi perusahaan yang dapat diukur dengan uang dan dilakukan dengan ditulis manual atau pun dengan bantuan komputer.
b.      Penggolongan (classifying) yaitu penggolongan terhadap transaksi-transaksi yang sama. Hal tersebut dilakukan untuk mempermudah dalam laporan.
c.       Pengikhtisaran(summarying) yaitu penyajian transaksi yang telah digolong-golongkan secara informatif kedalam bentuk laporan seperti yang diinginkan pemakainya.
3.            Pelaporan Akuntansi
Laporan yang dihasilkan dalam proses akuntansi banyak ragamnya hal tersebut bergantung pada kebutuhan pemakainya. Misalnya laporan keuangan akan digunakan baik oleh pihak intern maupun ekstern perusahaan dan surat pemberitahuan pajak akan digunakan petugas pajak.
4.            Analisis dan penapsiran
Menganalisis dan menafsirkan adalah mengumpulkan dan menghuhubungkan informasi yang bersipat keuangan untuk mendapatkan gambaran mengenai aktivitas perusahaan, menyediakan informasi dalam bentuk laporan keuangan yang berguna bagi para pemakai iformasi tersebut, seperti pengelola, pemilik dan pemberi pinjaman perusahaan serta pemerintah.
-          Pihak Intern, biasanya adalah pimpinan perusahaan ataupun manajer perusahaan.
-          Pihak Ekstern, pemakai informasi macam ini dapat dirinci kembali menjadi enam kelompok, yaitu:
  1. Pemilik, dengan akuntansi pemilik perusahaan akan mengetahui posisi keuangan perusahaan dan hasil yang dapat dicapai oeh perusahaan itu.
  2. Kreditor, (seperti bank). dengan adanya akuntansi pihak kreditor akan mampu menilai apakah perusahaan yang mengajukan permintaan kredit mampu mengembalikan pinjaman atau tidak.
  3. Pemerintah, pihak pemerintah memerlukan informasi akuntansi untuk pemungutan pajak.
  4. Karyawan, dengan akuntansi karyawan dapat mengetahui posisi keuangan dan kemajuan perusahaan.
  5. Investor (termasuk calon investor), bagi investor akuntansi berfungsi sebagai bahan acuan untuk mengukur tingkat kemampuan menghasilkan laba.
  6. Masyarakat, laporan keuangan dapat membantu masyarakat dengan menyediakan informasi tentang kecenderungan (trend) dan perkembangan terakhir kemakmuran beserta rangkaian kegiatan perusahaan.    

Secara umum akuntansi memiliki tiga manfaat, yaitu:
a.       Untuk mendapatkan informasi ekonomi (informasi keuangan perusahaan).
b.      Untuk memberikan pertanggungjawaban manajemen kepada pemilik perusahaan.
c.       Untuk mengetahui perkembangan perusahaan.
Secara khusus, manfaat akuntansi sebagai laporan keuangan antara lain sebagai berikut:
a.       Memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai aktiva, kewajiban, serta modal suatu perusahaan.
b.      Memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai perubahan dalam aktiva neto.
c.       Memberikan informasi keuangan yang membantu para pemakai laporan untuk menaksir potensi perusahaan dalam menghasilkan laba.
d.      Memberikan informasi penting mengenai perubahan dalam aktiva dan kewajiban suatu perusahaan.
e.       Mengungkapkan sejauh mungkin informasi lain berkenaan dengan laporan keuangan dan relevan untuk kebutuhan pemakai laporan.

Menurut manfaat pemakaiannya Bidang Akuntansi dapat dibedakan menjadi:
a.       Akuntasi keuangan (financial Accounting). merupakan akuntansi secara keseluruhan atas suatu unit ekonomi yang berhubungan dengan proses laporan keuangan.
b.      Akuntansi Manajemen (manajemen aucconting), merupakan bidang akuntasi yang menyediakan informasi untuk keperluan manajemen perusahaan dalam mengendalikan kegiatan perusahaan, memonitor, menilai dan menentukan arah kebijakan perusahaan.
c.       Akuntansi Pemeriksaan (Auditing), merupakan bidang akuntansi yang tugas pokoknya melakukan pemeriksaan secara bebas terhadap laporan keuangan atas suatu unit ekonomi dengan tujuan untuk meneliti kecermatan dan kewajiban laporan keuangan yang di dasari atas objektivitas.
d.      Akuntansi Biaya (Cost Accounting), merupakan suatu bidang yang menekankan pada pencatatan dan penyajian informasi biaya.
e.       Akuntansi Pemerintahan (Government Accounting), adalah bidang yang kegiatanya mengkhususkan pada pencatatan dan pelaporan. 

Secara garis besar akuntan dapat digolongkan menjadi:
  1. Akuntan Publik, (Public Accountant) yaitu akuntan independen yang memberikan jasa-jasanya atas dasar pembayaran tertentu.
  2. Akuntan Intern (Internal Accountant) yaitu akuntan yang bekerja dalam suatu perusahaan atau organisasi.
  3. Akuntan Pemerintah, adalah akuntan yang bekerja pada badan-badan pemerintahm.
  4. Akuntan Pendidik, adalah akuntan yang bertugas dalam dunia pendidikan akuntansi. 

Etika profesi akuntan adalah prinsip moral yang mengatur hubungan antara akuntan dengan pelanggannya, sesama rekan akuntan, dan akuntan dengan masyarakat.
Etika Profesi bagi seorang Akuntan di Indonesia di dikeluarkan oleh IAI (Ikatan Akuntan Indonesia) yang mengatur independensi dan integritas moral para akuntan.
Banyak sekali dilema yang dihadapi akuntan, terlebih bagi akuntan publik yang memegang memiliki tugas untuk memastikan kebenaran laporan keuangan. Laporan keuangan yang telah diaudit oleh kantor akuntan publik (KAP) digunakan oleh banyak pihak, antara lain pemegang saham, kreditor, calon investor, pemerintah, dan lain-lain. Etika profesional bagi praktek akuntan publik di Indonesia dikeluarkan oleh IAI, Secara umum etika profesi akuntan publik adalah mengenai hal-hal:
a.       Kepribadian
b.      Kecakapan Profesional.
c.       Tanggungjawab kepada klien.
d.      Tanggungjawab kepada rekan seprofesi.


Suatu bentuk badan usaha baik perseorangan, firma, CV maupun perseroan diharuskan untuk membuat laporan keuangan atas usaha dijalankannya. Hal tersebut telah dijelaskan dalam kitab Undang-Undang Hukum Dagang yang menyatakan bahwa setiap perusahaan diwajibkan untuk melaksanakan pembukusn atau melakukan pencatatan trhadap kekayaan, kewajiban, dan segala sesuatu yang berkaitan dengan perusahaan.
Peraturan perpajakan Indonesia mewajibkan bagi setiap perusahaan untuk menyelanggarakan catatan  akuntansi, hal itu dinyatakan sebgai berikut:
1.      Setiap perusahaan harus melaksanakan catatan akuntansi yang menyajikan keterangan cukup sehingga dapat digunakan untuk menghitung penghasilan kena pajak harga perolehan, dan harga penyerahan barang yang menjadi dasar perhitungan pajak.
2.      Catatan akuntansi menerangkan harta, kewajiban, modal, penghasilan, dan biya sehinga dapat dihitung pajak yang ditanggung.
3.      Laporan keuangan terdiri atas laporan laba rugi dan neraca dan mrngunaka azas stelselacrual ataupun stalsel jas baru diselenggarakan oleh wajib pajak pada setiap tahun pajak.
4.      Catatan akuntansi harus dilakukam dengan itikad baik, menggunakan huruf latin, angka arab, satuan mata uang rupiah dan menggunakan bahasa Indonesia atau bahasa asing yang diizinkan.

Yang menjadi asumsi dasar dalam akuntansi antara lain:
1.      Kesatuan usaha (Economic Entity)
2.      Kelangsungan Usaha (Going Concern)

Konsep dasar merupakan pedoman dalam menyusun catatan akuntansi yang akan dilaksanakan, konsep-konsep tersebut antara lain:
1.            Azas Accrual Basic, yakni Setiap transaksi atau kejadian lain yang berdifat keuangan diakui pada saat kejadian dan dicatat dalam catatan akuntansi serta dilaporkan dalam keuangan pada periode yang bersagkutan.
2.            Azas Cash Basic, yaitu Setiap transaksi diakui pada saat dibayarkanya atau diterimanya kas atau setara kas.
3.            Azas Pembandingan Pengeluaran Beban dengan penghasilan (Matching Concept)
Pendapatan yang diperoleh selama satu periode akan diperhitungkan dengan beban yang dikeluarkan pad periode sama sehingga akan diperoleh penghaslan bersih pada periode yang bersangkutan.
4.            Harga Perolehan
Merupakan pencatatan dalam akuntansi yang didasarkan atas nilai historis.
Pedoman yang dijadikan dasar untuk mengakui besarnya harga perolehan adalah:
a.       Nilai Kontan
b.      Nilai Taksiran
c.       Nilai Harga jual
d.      Nilai Harga perolehan

Suatu laporan akan akan bermanfaat jika memenuhi kualitas sebagai berikut:
1.      Relevan (laporan keuangan dapat memenuhi kebutuhan para pemakainya untuk mengambil keputusan ekonomi).
2.      Dapat dimengerti (dapat dipahami), yaitu informasi harus dimengerti oleh pemakainya dan dinyatakan dalam bentuk dan dengan istilah yang disesuaikan.
3.      Dapat diandalkan, yaitu laporan keuangan memiliki kualitas yang andal.
4.      Daya Banding, yaitu dapat dibandingakan antar periode.
5.      Wajar, yaitu menggambakan sesuatu yang mumnya dipahami sebagai suatu pandangan yang wajar.
6.      Konsisten, yaitu menerapkan perlakuan akuntansi yang sama terhadap kejadian serupa. 

Laporan keuangan yang dihasilkan dari proses akuntansi menurut standar akuntansi keuangan, antara lain laporan laba rugi, laporan perubahan modal, dan neraca, serta laporan arus kas.

  1. Tujuan Laporan keuangan
Adapun tujuan dibuatnya Laporan keuangan adalah:
a.       Menyediakan informasi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan.
b.      Memenuhi kebutuhan bersama.
c.       Menunjukkan apa yang telah ditunjukkan oleh manajement

  1. Unsur-unsur dalam Neraca
  1. Harta (asset), Merupakan kekayaan perusahaan yang dinyatakan dalam satuan uang, harta tersebut dapat dibedakan menjadi:
1)      Harta lancar (Aktiva lancar), yaitu harta berupa uang kas/bank dan harta yang sangat mudah dijadikan uang atau umur pemakaian harta itu kurang dari satu tahun, harta lancar ini meliputi:
-          Kas (cash), yaitu uang tunai dan alat pembayaran lain yang dapat disamakan dengan uang tunai.
-          Surat-surat berharga (marketable security/efek) yaitu surat-surat yang dimiliki persahaan dan dapat diperjualbelikan.
-          Wesel tagih/piutang wesel (note receivable) yaitu surat perjanjian atau surat perintah membayar sejumlah uang pada tanggal tertentu pada pihak ketiga.
-           Persediaan barang (merchandise inventory).
-          Perlengkapan (supplies).
-          Beban di bayar dimuka (prepaid expense).
-          Pendapatan yang masih harus di terima, yaitu pendapatan yang sudah menjadi hak perusahaan tetapi belum diterima.
2)      Investasi jangka panjang (long term investment), merupakan bentuk penyertaan modal dalam jangka panjang yang bertujuan untuk memperoleh keuntungan yang akan datang atau untuk menguasai perusahaan atau untuk memperoleh deviden.
3)      Harta Tetap / aktiva tetap, Yaitu harta yang berwujud, mempunyai nilai yang relatif tetap, mempunyai umur ekonomis lebih dari satu periode akuntansi dan tidak untuk di jual kembali.
4)      Harta tidak berwujud, yaitu harta yang tidak mempunyai wujud fisik tetapi mempunyai nilai uang, harta jenis ini antara lain:
a.       Hak paten (hak istimewa yang diberikan pemerintah terhadap suatu perusahaan).
b.      Hak cipta.
c.       Waralaba (franchise) yaitu hak tunggal yang diperoleh suatu perusahaan dari perusahaan lain untuk mengomersilkan produk.
d.      Goodwill (nama baik perusahaan yang melekat pada perusahaan itu sendiri).
e.       Trade mark/merk dagang.

  1. Kewajiban (Liability), Kewajiban atau utang adalah sejumlah uang yang harus dibayar oleh perusahaan kepada pihak lain pada waktu yang akan datang dalam jangka waktu tertentu dan dibedakan atas kewajiban jangka pendek dan utang jangka panjang.
1)      Kewajiban jangka pendek, yaitu kewajiban yang harus dibayar kurang dari jangka waktu satu tahun. Yang ternasuk kewajiban jangka pendek antara lain:
a.       Utang dagang/utang usaha (account payable), terjadi karena operasi perusahaan.
b.      Utang wesel/wesel bayar (note payable), yaitu kewajiban yang timbul akibat perusahaan menerbitkan wesel kepada pihak lain.
c.        Biaya/beban yang masih harus dibayar (accrued expense).
d.      Pendapatan diterima dimuka (defered revenue), seperti sewa.
2)      Kewajiban jangka panjang (long term liabilites) yaitu kewajiban yang jangka waktu pelunasannya lebih dari satu tahun. Utang jangka panjang antara lain terdiri dari:
a.       Utang Hipotik (utang dari bank dengan jaminan harta tetap).
b.      Utang obligasi (utang yang disebabkan perusahaan menerbitkan dan menjual surat-surat obligasi).
  1. Modal (Akun Modal), yaitu hak atau klaim dari para pemilik atas kekayaan perusahaan.

  1. Unsur-unsur dalam laporan laba rugi
Rekening-rekening yang terdapat dalam laporan laba rugi antara lain:
a.       Pendapatan (Revenue), merupakan bertambahnya harta atau berkurangnya kewajban sebagai akibat dari hasil usaha perusahaan. Pendapatan dapat dibedakan menjadi:
1)      Pendapatan usaha atau operasional, yaitu pendapatan yang diperoleh dari usaha pokok perusahaan.
2)      Pendapatan Non Operasional, yaitu pendapatan yang diperoleh diluar usaha pokok perusahaan.
b.      Beban (expense), Merupakan semua pengorbanan ekonomis yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam menjalankan usahanya sebagai proses dalam memperoleh keuntungan, beban dapat dibedakan sebagai berikut:
1)      Beban usaha (operational expense). yaitu semua pengorbanan ekonomi yang dikeluarkan oleh perusahaan dan mempunyai hubungan dengan kegiatan perusahaan.
2)      Beban di luar usaha (non-operational expense).
 

1)      Pihak yang memerlukan dan menggunakan informasi akuntansi dibagi menjadi dua, yaitu pihak intern dan pihak ekstern
2)      Secara umum akuntansi memiliki tiga manfaat, yaitu:
  1. Untuk mendapatkan informasi ekonomi (informasi keuangan perusahaan).
  2. Untuk memberikan pertanggungjawaban manajemen kepada pemilik perusahaan.
  3. Untuk mengetahui perkembangan perusahaan.
3)      Menurut manfaat pemakaiannya Bidang Akuntansi dapat dibedakan menjadi:
a.       Akuntasi keuangan (financial Accounting).
b.      Akuntansi Manajemen (manajemen aucconting),
c.       Akuntansi Pemeriksaan (Auditing),
d.      Akuntansi Biaya (Cost Accounting),
e.       Akuntansi Pemerintahan (Government Accounting),
4)      Secara garis besar akuntan dapat digolongkan menjadi:
  1. Akuntan Publik, (Public Accountant)
  2. Akuntan Intern (Internal Accountant)
  3. Akuntan Pemerintah,
  4. Akuntan Pendidik
5)      Etika Profesi bagi seorang Akuntan di Indonesia di dikeluarkan oleh IAI (Ikatan Akuntan Indonesia) yang mengatur independensi dan integritas moral para akuntan.
6)      Adapun tujuan dibuatnya Laporan keuangan adalah:
a.       Menyediakan informasi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan.
b.      Memenuhi kebutuhan bersama.
c.       Menunjukkan apa yang telah ditunjukkan oleh manajement
  1. Unsur-unsur dalam Neraca, seperti:
-          Harta (asset),
-          Kewajiban (Liability),
-          Modal (Akun Modal),
  1. Unsur-unsur dalam laporan laba rugi, seperti:
-          Pendapatan (Revenue)
-          Beban (expense).
  
 Isroah. Nurjanah, Siti. (2004). Kompetensi Dasar Akuntansi 1, PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, Solo.
 Ritonga, MT. Firdaus, Yoga. (2006). Ekonomi. Phibeta. Jakarta.

































           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar