Sebuah perusahaan didirikan semata-mata untuk mencari keuntungan (laba),
tidak satu orangpun mendirikan usahanya hanya untuk main-main atau sekedar mengahbiskan
uang.
Salah satu hal yang sangat diperlukan sebuah perusahaan untuk mengetahui
tentang perkembangan usahanya adalah adanya pencatatan dan laporan keuangan
yang memuat tentang keberadaan perusahaannya mulai dari kekayaan perusahaan
yang dinyatakan dengan uang atapun yang tidak dinyatakan dengan uang.
Dalam hal ini sistem informasi akuntansi sangat bermanfaat untuk
memberikan informasinya mengenai sejauh mana kekayaan yang dimiliki sebuah
perusahaan, keuntungan yang di terima atau malah kergian yang diderita.
Dengan adanya sistem informasi akuntansi, maka sebuah perusahaan akan
bisa melihat tentang kemajuan atau kemunduran perusahaannya dan bahkan membuat
kebijakan untuk kemajuan perusahaan tersebut dimasa yang akan datang.
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang manfaat informasi akuntansi bagi
sebuah perusahaan, dalam makalah ini akan di bahas sistem informasi akuntansi
dan dasar hukum pelaksanaan akuntansi.
Dari segi bahasa kata Akuntansi berasal dari to accounet yang
berarti menghitung atau mempertanggungjawabkan sehingga menjadi accounting/perkiraan
atau rekening.
American accounting association mendefinisikan akuntansi sebagai
berikut: “proses pengidentifikasian, pengukuran dan pelaporan informasi
ekonomi yang memungkinkan adanya penilaian dan pengambilan keputusan secara
jelas dan tegas bagi pengguna informasi tersebut.
Selain definisi tersebut Akuntansi sering juga disebut sebagai bahasa
dunia usaha (The language of bussines) hal tersebut dikarenakan
akuntansi merupakan media komunikasi bagi pihak-pihak yang memerlukannya, yang
terdiri dari pihak intern dan pihak ekstern. Pihak intern adalah mereka yang
menyelenggarakan usaha atau yang disebut dengan manajemen perusahaan dan pihak
ekstern adalah pihak-pihak yang berkepentingan dengan suatu usaha atau
perusahaan.
Pencatatan transaksi keuangan pada awalnya dilakukan secara sederhana.
Hal tersebut mulai dilakukan di Babilonia pada tahun 3600 SM. Kemudian
dilakukan di Mesir dan Yunani. Di Italia, pedagang-pedagang Venisia melakukan
pencatatan transaksi keuangan lebih sistematis.
Pada tahun 1494 Luca Pacioli menulis buku yang berjudul summa
de Arithmatica Geometria proportioni yang berisi ilmu-ilmu pasti. Namun
dalam buku ini terdapat bagian yang berisi pembukuan untuk para pengusaha.
Bagian itu berjudul Tractatus de computis et secriptorio. Luca
pacioli dikenal sebagai Bapak akuntansi.
Sejak tahun 1642 Pembukuan di Indonesia sudah menerapkan akuntansi.
Akuntansi mulai digunakan setelah adanya undang-undang Tanam Paksa. Pada masa
pendudukan Jepang, Indonesia masih menggunakan sistem
kontinental karena banyak pengusaha yang masih memakai tenaga yang berasal dari
Belanda walaupun berangsur-angsur mulai berubah dan berkurang.
Pada saat Indonesia
sudah merdeka pembukuan masih menggunakan sistem kontinental karena banyak
lembaga pendidikan yang masih menggunakan tenaga pengajar dari Belanda. Setelah
Tahun 1960 Indonesia
mulai menggunakan sistem Amerika yaitu Anglo Saxon , dipandang lebih
episien dan praktis.
Secara lebih jelasnya proses akuntansi terdiri dari:
1.
Pengidentifikasian dan pengukuran
transaksi
Kegiatan identipikasian dilakukan terhadap transaksi
atau kejedian yang berhubungan dengan tindakan yang telah diselesaikan dan
berkaitan dengan kejadian ekonomi. Setiap kejadian yang terjadi di perusahaan
dibedakan antara kejadian ekonomi dan bukan ekonomi. Setiap kejadian ekonomi
yang terjadi diperusahaan untuk dapat dicatat dalam akuntansi harus dapat
diukur dengan uang. Adapun kejadian ekonomi yang tidak dapat diukur dengan uang
tidak perlu dicatat dalam akuntansi, misalnya promosi pegawai.
2.
Pemrosesan Transaksi
Agar transaksi yang terjadi di perusahaan dapat
disajikan dalam bentuk informasi ada beberapa tahap akuntansi yang harus di lalui,
Tahap-tahap tersebut antara berikut:
a.
pencatatan (recording) yaitu
pencatatan terhadap transaksi-transaksi perusahaan yang dapat diukur dengan
uang dan dilakukan dengan ditulis manual atau pun dengan bantuan komputer.
b.
Penggolongan (classifying) yaitu
penggolongan terhadap transaksi-transaksi yang sama. Hal tersebut dilakukan
untuk mempermudah dalam laporan.
c.
Pengikhtisaran(summarying) yaitu
penyajian transaksi yang telah digolong-golongkan secara informatif kedalam
bentuk laporan seperti yang diinginkan pemakainya.
3.
Pelaporan Akuntansi
Laporan yang dihasilkan dalam proses akuntansi banyak
ragamnya hal tersebut bergantung pada kebutuhan pemakainya. Misalnya laporan
keuangan akan digunakan baik oleh pihak intern maupun ekstern
perusahaan dan surat
pemberitahuan pajak akan digunakan petugas pajak.
4.
Analisis dan penapsiran
Menganalisis dan menafsirkan adalah mengumpulkan dan
menghuhubungkan informasi yang bersipat keuangan untuk mendapatkan gambaran
mengenai aktivitas perusahaan, menyediakan informasi dalam bentuk laporan
keuangan yang berguna bagi para pemakai iformasi tersebut, seperti pengelola,
pemilik dan pemberi pinjaman perusahaan serta pemerintah.
-
Pihak Intern, biasanya adalah
pimpinan perusahaan ataupun manajer perusahaan.
-
Pihak Ekstern, pemakai informasi
macam ini dapat dirinci kembali menjadi enam kelompok, yaitu:
- Pemilik, dengan akuntansi pemilik perusahaan akan mengetahui posisi keuangan perusahaan dan hasil yang dapat dicapai oeh perusahaan itu.
- Kreditor, (seperti bank). dengan adanya akuntansi pihak kreditor akan mampu menilai apakah perusahaan yang mengajukan permintaan kredit mampu mengembalikan pinjaman atau tidak.
- Pemerintah, pihak pemerintah memerlukan informasi akuntansi untuk pemungutan pajak.
- Karyawan, dengan akuntansi karyawan dapat mengetahui posisi keuangan dan kemajuan perusahaan.
- Investor (termasuk calon investor), bagi investor akuntansi berfungsi sebagai bahan acuan untuk mengukur tingkat kemampuan menghasilkan laba.
- Masyarakat, laporan keuangan dapat membantu masyarakat dengan menyediakan informasi tentang kecenderungan (trend) dan perkembangan terakhir kemakmuran beserta rangkaian kegiatan perusahaan.
Secara umum
akuntansi memiliki tiga manfaat, yaitu:
a.
Untuk mendapatkan informasi
ekonomi (informasi keuangan perusahaan).
b.
Untuk memberikan
pertanggungjawaban manajemen kepada pemilik perusahaan.
c.
Untuk mengetahui perkembangan
perusahaan.
Secara khusus, manfaat akuntansi
sebagai laporan keuangan antara lain sebagai berikut:
a.
Memberikan informasi keuangan yang
dapat dipercaya mengenai aktiva, kewajiban, serta modal suatu perusahaan.
b.
Memberikan informasi yang dapat
dipercaya mengenai perubahan dalam aktiva neto.
c.
Memberikan informasi keuangan yang
membantu para pemakai laporan untuk menaksir potensi perusahaan dalam
menghasilkan laba.
d.
Memberikan informasi penting
mengenai perubahan dalam aktiva dan kewajiban suatu perusahaan.
e.
Mengungkapkan sejauh mungkin
informasi lain berkenaan dengan laporan keuangan dan relevan untuk kebutuhan
pemakai laporan.
Menurut manfaat pemakaiannya Bidang Akuntansi dapat dibedakan menjadi:
a.
Akuntasi keuangan (financial
Accounting). merupakan akuntansi secara keseluruhan atas suatu unit ekonomi
yang berhubungan dengan proses laporan keuangan.
b.
Akuntansi Manajemen (manajemen
aucconting), merupakan bidang akuntasi yang menyediakan informasi untuk
keperluan manajemen perusahaan dalam mengendalikan kegiatan perusahaan,
memonitor, menilai dan menentukan arah kebijakan perusahaan.
c.
Akuntansi Pemeriksaan (Auditing),
merupakan bidang akuntansi yang tugas pokoknya melakukan pemeriksaan secara
bebas terhadap laporan keuangan atas suatu unit ekonomi dengan tujuan untuk
meneliti kecermatan dan kewajiban laporan keuangan yang di dasari atas
objektivitas.
d.
Akuntansi Biaya (Cost
Accounting), merupakan suatu bidang yang menekankan pada pencatatan dan
penyajian informasi biaya.
e.
Akuntansi Pemerintahan (Government
Accounting), adalah bidang yang kegiatanya mengkhususkan pada pencatatan
dan pelaporan.
Secara garis besar akuntan dapat digolongkan menjadi:
- Akuntan Publik, (Public Accountant) yaitu akuntan independen yang memberikan jasa-jasanya atas dasar pembayaran tertentu.
- Akuntan Intern (Internal Accountant) yaitu akuntan yang bekerja dalam suatu perusahaan atau organisasi.
- Akuntan Pemerintah, adalah akuntan yang bekerja pada badan-badan pemerintahm.
- Akuntan Pendidik, adalah akuntan yang bertugas dalam dunia pendidikan akuntansi.
Etika profesi akuntan adalah prinsip moral yang mengatur hubungan antara
akuntan dengan pelanggannya, sesama rekan akuntan, dan akuntan dengan
masyarakat.
Etika Profesi bagi seorang Akuntan di Indonesia di dikeluarkan oleh IAI
(Ikatan Akuntan Indonesia)
yang mengatur independensi dan integritas moral para akuntan.
Banyak sekali dilema yang dihadapi akuntan, terlebih bagi akuntan publik
yang memegang memiliki tugas untuk memastikan kebenaran laporan keuangan.
Laporan keuangan yang telah diaudit oleh kantor akuntan publik (KAP) digunakan
oleh banyak pihak, antara lain pemegang saham, kreditor, calon investor,
pemerintah, dan lain-lain. Etika profesional bagi praktek akuntan publik di Indonesia dikeluarkan
oleh IAI, Secara umum etika profesi akuntan publik adalah mengenai hal-hal:
a.
Kepribadian
b.
Kecakapan Profesional.
|
c.
Tanggungjawab kepada klien.
d.
Tanggungjawab kepada rekan
seprofesi.
|
Suatu bentuk badan usaha baik perseorangan, firma, CV maupun perseroan
diharuskan untuk membuat laporan keuangan atas usaha dijalankannya. Hal
tersebut telah dijelaskan dalam kitab Undang-Undang Hukum Dagang yang
menyatakan bahwa setiap perusahaan diwajibkan untuk melaksanakan pembukusn atau
melakukan pencatatan trhadap kekayaan, kewajiban, dan segala sesuatu yang
berkaitan dengan perusahaan.
Peraturan perpajakan Indonesia
mewajibkan bagi setiap perusahaan untuk menyelanggarakan catatan akuntansi, hal itu dinyatakan sebgai berikut:
1.
Setiap perusahaan harus
melaksanakan catatan akuntansi yang menyajikan keterangan cukup sehingga dapat
digunakan untuk menghitung penghasilan kena pajak harga perolehan, dan harga
penyerahan barang yang menjadi dasar perhitungan pajak.
2.
Catatan akuntansi menerangkan
harta, kewajiban, modal, penghasilan, dan biya sehinga dapat dihitung pajak
yang ditanggung.
3.
Laporan keuangan terdiri atas
laporan laba rugi dan neraca dan mrngunaka azas stelselacrual ataupun
stalsel jas baru diselenggarakan oleh wajib pajak pada setiap tahun pajak.
4.
Catatan akuntansi harus dilakukam
dengan itikad baik, menggunakan huruf latin, angka arab, satuan mata uang
rupiah dan menggunakan bahasa Indonesia atau bahasa asing yang diizinkan.
Yang menjadi asumsi dasar dalam akuntansi antara lain:
1.
Kesatuan usaha (Economic
Entity)
2.
Kelangsungan Usaha (Going
Concern)
Konsep dasar merupakan pedoman dalam menyusun catatan akuntansi yang akan
dilaksanakan, konsep-konsep tersebut antara lain:
1.
Azas Accrual Basic, yakni Setiap
transaksi atau kejadian lain yang berdifat keuangan diakui pada saat kejadian
dan dicatat dalam catatan akuntansi serta dilaporkan dalam keuangan pada
periode yang bersagkutan.
2.
Azas Cash Basic, yaitu Setiap
transaksi diakui pada saat dibayarkanya atau diterimanya kas atau setara kas.
3.
Azas Pembandingan Pengeluaran
Beban dengan penghasilan (Matching Concept)
Pendapatan yang diperoleh selama satu periode akan diperhitungkan dengan
beban yang dikeluarkan pad periode sama sehingga akan diperoleh penghaslan
bersih pada periode yang bersangkutan.
4.
Harga Perolehan
Merupakan pencatatan dalam akuntansi yang didasarkan atas nilai historis.
Pedoman yang dijadikan dasar untuk mengakui besarnya harga perolehan adalah:
a.
Nilai Kontan
b.
Nilai Taksiran
|
c.
Nilai Harga jual
d.
Nilai Harga perolehan
|
Suatu laporan akan akan bermanfaat jika memenuhi kualitas sebagai
berikut:
1.
Relevan (laporan keuangan dapat
memenuhi kebutuhan para pemakainya untuk mengambil keputusan ekonomi).
2.
Dapat dimengerti (dapat dipahami),
yaitu informasi harus dimengerti oleh pemakainya dan dinyatakan dalam bentuk
dan dengan istilah yang disesuaikan.
3.
Dapat diandalkan, yaitu laporan
keuangan memiliki kualitas yang andal.
4.
Daya Banding, yaitu dapat
dibandingakan antar periode.
5.
Wajar, yaitu menggambakan sesuatu
yang mumnya dipahami sebagai suatu pandangan yang wajar.
6.
Konsisten, yaitu menerapkan
perlakuan akuntansi yang sama terhadap kejadian serupa.
Laporan keuangan yang dihasilkan dari proses akuntansi menurut standar
akuntansi keuangan, antara lain laporan laba rugi, laporan perubahan modal, dan
neraca, serta laporan arus kas.
Adapun tujuan dibuatnya Laporan keuangan adalah:
a.
Menyediakan informasi keuangan,
kinerja serta perubahan posisi keuangan.
b.
Memenuhi kebutuhan bersama.
c.
Menunjukkan apa yang telah
ditunjukkan oleh manajement
- Harta (asset), Merupakan kekayaan perusahaan yang dinyatakan dalam satuan uang, harta tersebut dapat dibedakan menjadi:
1)
Harta lancar (Aktiva lancar), yaitu
harta berupa uang kas/bank dan harta yang sangat mudah dijadikan uang atau umur
pemakaian harta itu kurang dari satu tahun, harta lancar ini meliputi:
-
Kas (cash), yaitu uang
tunai dan alat pembayaran lain yang dapat disamakan dengan uang tunai.
-
Surat-surat berharga (marketable
security/efek) yaitu surat-surat yang dimiliki persahaan dan dapat
diperjualbelikan.
-
Wesel
tagih/piutang wesel (note receivable)
yaitu surat perjanjian atau surat perintah membayar sejumlah uang pada
tanggal tertentu pada pihak ketiga.
-
Persediaan barang (merchandise inventory).
-
Perlengkapan (supplies).
-
Beban di bayar dimuka (prepaid
expense).
-
Pendapatan yang masih harus di
terima, yaitu pendapatan yang sudah menjadi hak perusahaan tetapi belum
diterima.
2)
Investasi jangka panjang (long
term investment), merupakan bentuk penyertaan modal dalam jangka
panjang yang bertujuan untuk memperoleh keuntungan yang akan datang atau untuk
menguasai perusahaan atau untuk memperoleh deviden.
3)
Harta Tetap / aktiva tetap, Yaitu
harta yang berwujud, mempunyai nilai yang relatif tetap, mempunyai umur
ekonomis lebih dari satu periode akuntansi dan tidak untuk di jual kembali.
4)
Harta tidak berwujud, yaitu harta
yang tidak mempunyai wujud fisik tetapi mempunyai nilai uang, harta jenis ini
antara lain:
a.
Hak paten (hak istimewa yang
diberikan pemerintah terhadap suatu perusahaan).
b.
Hak cipta.
c.
Waralaba (franchise) yaitu
hak tunggal yang diperoleh suatu perusahaan dari perusahaan lain untuk
mengomersilkan produk.
d.
Goodwill (nama baik
perusahaan yang melekat pada perusahaan itu sendiri).
e.
Trade mark/merk
dagang.
- Kewajiban (Liability), Kewajiban atau utang adalah sejumlah uang yang harus dibayar oleh perusahaan kepada pihak lain pada waktu yang akan datang dalam jangka waktu tertentu dan dibedakan atas kewajiban jangka pendek dan utang jangka panjang.
1)
Kewajiban jangka pendek, yaitu
kewajiban yang harus dibayar kurang dari jangka waktu satu tahun. Yang ternasuk
kewajiban jangka pendek antara lain:
a.
Utang dagang/utang usaha (account
payable), terjadi karena operasi perusahaan.
b.
Utang wesel/wesel bayar (note
payable), yaitu kewajiban yang timbul akibat perusahaan menerbitkan wesel kepada pihak lain.
c.
Biaya/beban yang masih harus dibayar (accrued
expense).
d.
Pendapatan diterima dimuka (defered
revenue), seperti sewa.
2)
Kewajiban jangka panjang (long
term liabilites) yaitu kewajiban yang jangka waktu pelunasannya lebih dari
satu tahun. Utang jangka panjang antara lain terdiri dari:
a.
Utang Hipotik (utang dari
bank dengan jaminan harta tetap).
b.
Utang obligasi (utang yang
disebabkan perusahaan menerbitkan dan menjual surat-surat obligasi).
- Modal (Akun Modal), yaitu hak atau klaim dari para pemilik atas kekayaan perusahaan.
Rekening-rekening yang terdapat dalam laporan laba rugi antara lain:
a.
Pendapatan (Revenue), merupakan
bertambahnya harta atau berkurangnya kewajban sebagai akibat dari hasil usaha
perusahaan. Pendapatan dapat dibedakan menjadi:
1)
Pendapatan usaha atau operasional,
yaitu pendapatan yang diperoleh dari usaha pokok perusahaan.
2)
Pendapatan Non Operasional, yaitu
pendapatan yang diperoleh diluar usaha pokok perusahaan.
b.
Beban (expense), Merupakan
semua pengorbanan ekonomis yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam menjalankan
usahanya sebagai proses dalam memperoleh keuntungan, beban dapat dibedakan
sebagai berikut:
1)
Beban usaha (operational
expense). yaitu semua pengorbanan ekonomi yang dikeluarkan oleh perusahaan
dan mempunyai hubungan dengan kegiatan perusahaan.
2)
Beban di luar usaha (non-operational
expense).
1)
Pihak yang memerlukan dan
menggunakan informasi akuntansi dibagi menjadi dua, yaitu pihak intern
dan pihak ekstern
2)
Secara umum akuntansi memiliki
tiga manfaat, yaitu:
- Untuk mendapatkan informasi ekonomi (informasi keuangan perusahaan).
- Untuk memberikan pertanggungjawaban manajemen kepada pemilik perusahaan.
- Untuk mengetahui perkembangan perusahaan.
3)
Menurut manfaat pemakaiannya
Bidang Akuntansi dapat dibedakan menjadi:
a.
Akuntasi keuangan (financial
Accounting).
b.
Akuntansi Manajemen (manajemen
aucconting),
c.
Akuntansi Pemeriksaan (Auditing),
d.
Akuntansi Biaya (Cost
Accounting),
e.
Akuntansi Pemerintahan (Government
Accounting),
4)
Secara garis besar akuntan dapat
digolongkan menjadi:
- Akuntan Publik, (Public Accountant)
- Akuntan Intern (Internal Accountant)
- Akuntan Pemerintah,
- Akuntan Pendidik
5)
Etika Profesi bagi seorang Akuntan
di Indonesia di dikeluarkan oleh IAI (Ikatan Akuntan Indonesia) yang mengatur
independensi dan integritas moral para akuntan.
6)
Adapun tujuan dibuatnya Laporan
keuangan adalah:
a.
Menyediakan informasi keuangan,
kinerja serta perubahan posisi keuangan.
b.
Memenuhi kebutuhan bersama.
c.
Menunjukkan apa yang telah
ditunjukkan oleh manajement
-
Harta (asset),
-
Kewajiban (Liability),
-
Modal (Akun Modal),
-
Pendapatan (Revenue)
-
Beban (expense).
Isroah. Nurjanah, Siti. (2004).
Kompetensi Dasar Akuntansi 1, PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, Solo.
Ritonga,
MT. Firdaus, Yoga. (2006). Ekonomi.
Phibeta. Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar