Menurut
Psikolog Dr. Rose mini,Mpsi, sesungguhnya setiap anak berbeda, tak ada anak
yang sama meski dari rahim yang sama, yang perlu diyakini bahwa sejak
dilahirkan anak sudah membawa berbagai potensi yang diturunkan kedua
orangtuanya.
Orangtua
sering sekali menutut anaknya untuk gemar membaca, tetapi kebanyakan mereka
lupa bahwa minat baca anak tidak bisa datang dengan sendirinya. Minat
baca harus di pupuk dari dalam keluarganya sendiri. Menciptakan suasana gemar
membaca dalam keluarga dengan melibatkan aktivitas anak yang berhubungan dengan
buku adalah salah satu cara terbaik untuk membangkitkan minat baca anak.
Bacaan
anak sebagai media pendidikan dapat menggugah dan mengembangkan potensi seorang
anak, untuk itu tentu saja harus dipergunakan dan dibutuhkan bacaan yang baik.
Bacaan yang baik harus diperkenalkan orangtua (orang dewasa) kepada anak dengan
antusiasme, ini dapat tercapai kalau kita sendiri mengenal bacaan anak sehingga
dapat membimbing anak, meskipun nantinya pilihan dapat kita serahkan pada
mereka sendiri.
Lalu
potensi apa saja yang dapat kita gugah dan kembangkan pada diri seorang anak?
Bakat dan kreatifitas anak dapat dikembangkan misalnya melalui buku-buku yang
mempunyai ilustrasi yang bagus. Melalui bagian cerita yang indah memungkinkan
anak terdorong untuk menulis, membuat puisi, sehingga apresiasi mereka terhadap
bahasa dapat ditingkatkan. Dengan membaca buku fiksi ilmiah, imajinasi anak
dapat mengantisipasi teknologi masa depan.
Melalui
buku-buku non-fiksi yang bersifat informasi maka wawasan anak tentang
lingkungan bertambah dan ini dapat menolong mereka mengamati lingkungannya.
Menggugah dan mengembangkan potensi anak serta pemahaman nilai-nilai dapat
tercapai dengan baik, bila disekolah maupun di perpustakaan anak dibiasakan
untuk memberikan tanggapan mengenai buku yang dibacanya. Misalnya dengan cara
mendiskusikan sebuah buku atau cerita, mengajak anak-anak untuk banyak bertanya
dan melontarkan pendapatnya, membandingkan ilustrasi buku atau diminta membuat
ilustrasi buku yang di bacanya sesuai dengan interpretasi anak masing-masing,
mendiskusikan bahasa yang dipakai pengarang dan sebagainya.
Peranan Ibu dan Bapak
Mungkin
ibu dan bapak sudah mengetahui bahwa anak harus didekatkan pada buku sejak
mereka masih kecil untuk membentuk mereka menjadi manusia yang berwatak, arif
berwawasan dan berinteligensia tinggi di kemudian hari. Jadi jelaslah bahwa
dalam kehidupan keluarga, minat dan kecintaan membaca seorang anak harus ditanamkan
dan dimulai oleh ibu dan bapak. Ibu dan bapak harus dapat memberi contoh kepada
anak-anaknya. Karena itu ibu dan bapak haruslah merupakan pribadi yang gemar
membaca juga.
Menurut
penelitian Prof. Benyamin Bloom (Jim Trelease, 1982) bahwa 50% kematangan
intelegensia seorang anak tidak hanya suka meniru-niru suara-suara yang
didengar di rumahnya (termasuk suara TV), mereka meniru perbuatan orang tuanya.
Beberapa
saran yang digunakan untuk mendekatkan anak pada sastra:
1.
Biasakan anak-anak bergaul dan dikelilingi
buku dirumah sejak mereka belum bersekolah (masa prasekolah).
2.
Kita dapat memperkenalkan sastra pada
anak-anak sebelum mereka dapat membaca dengan cara membacakan buku yang baik dan
sesuai untuk anak prasekolah.
3.
Tidak benar bahwa membacakan cerita pada
anak akan mematikan inisiatifnya untuk dapat membaca sendiri. Justru
sebaliknya, anak akan suka membaca dan lebih cepat dapat membaca, karena anak
terbiasa melihat huruf dan kata-kata.
4.
Janganlah segera berhenti membacakan
cerita pada anak segera setelah mereka dapat membaca sendiri.
5.
Ibu dan bapak haruslah mau meluangkan
waktu untuk bercerita atau membacakan buku pada anak secara teratur setiap
hari.
6.
Carilah waktu saat ibu bapak dan
anak sama-sama dalam keadaan santai.
7.
Hal lain yang perlu diajarkan pada anak
adalah belajar merawat dan menyayangi buku.
8.
Janganlah memberikan buku yang sarat
dengan pesan-pesan moral, karena anak akan bosan dan tidak mau membacanya.
Langkah Menciptakan Suasana Membaca
Langkah Menciptakan Suasana Membaca
1.
Fisik: Ruang yang bersih, terasa lega
dimana buku-buku disusun secara rapi dan teratur serta terawat bersih maka
dengan sendirinya mengajar anak untuk mencintai dan menyukai memasuki suatu
ruangan yang disebut sebagai perpustakaan.
2.
Mental: Ibu dan bapak tidak hanya
mengajar membaca, tetapi juga memotivasi anak menyukai membaca dan menjadi
pembaca yang baik.
3.
Sarana: Anak harus dikelilingi dengan
buku. Oleh karena itu, dirumah harus mempunyai banyak koleksi buku yang mudah
didapat. Selain buku idealnya juga tersedia film strip, video, film yang isinya
berhubungan dengan bacaan.
DAFTAR PUSTAKA
Buku Mendongeng dan
Minat Membaca, DR. Murti Bananta, SS; MA, Jakarta
: 2004
Menumbuhkan
Kemandirian dan Harga Diri Anak, Deborah K. Parker, M.Ed, Jakarta : 2006
Tidak ada komentar:
Posting Komentar