Rabu, 14 September 2011

Sosiologi-Pranata Sosial


PENDAHULUAN

Keberadaan lembaga (pranata) social sangat penting dalam peri kehidupan masyarakat.
Lembga (pranata) social tersebut pada dasarnya merupakan suatu system nilai dan system norma yang bertujuan untuk mengatur segala perilaku dan tindakan dari setiap anggota dalam melangsungkan kehidupannya. Melalui lembaga (pranata) social tersebut seluruh anggota masyarakat dpat melakukan hubungan satu sama lain secara tertib dan teratur. Bentuk lembaga (pranata) social tersebut sangat banyak, diantaranya adalah keluarga agama, pendidikan, ekonomi, politik, dan lain sebagainya.

Pengertian Lembaga (Pranata) Social

Istilah -istilah tersebut menunjuk pada istilah inggris social institution, dan bukan merujuk pada kata institute yang berarti badan atau organisasi. Menurut Koentjaraningrat mengatakan bahwa lembaga social merupakan suatu system norma khusus yang menata serangkaian tindakan yang berpola untuk keperluan khusus manusia dalam kehidupan bermasyarakat.

Lemaga social mengandung beberapa makna sebagai berikut:
1.      Lembaga social merupakan seperangkat system nilai dan system norma yang saling berhubungan.
2.       System nilai dan norma yang ada dalam lembaga pranata social dibentuk, dipertahankan dan dirubah oleh masyarakat sesuai dengan zaman
3.      System nilai dan norma yang berlaku dalam lembaga social bertujuan menjaga dan memelihara ketertiban peri kehidupan bersama.

Lembaga social mengandung beberapa karakteristik utama, yaitu;
1.      lembaga social merupakan organisasi yang bersifat tertutup.
2.      lembaga social merupakan suatu organisasi yang terstruktur secara rapi
3.      keberadaan lembaga social berkaitan dengan kebutuhan utama manusia dalam kehidupan bermasyarakat
4.      lembaga social memiliki system nilai dan norma yang mengikat perilaku manusia.

Ciri danTipe Lembaga (Pranata) Sosial
Menurut J.l. Gillin dan J.P. Gillin cirri-ciri lembaga social adalah:
­         Lembaga social merupakan merupakan suatu organisasi yg di dalamnya terdapat pola pemikiran & pola prilaku yang trwujud dalam aktivitas hidup berupa adapt istiadat.
­         System nilai & norma yang terdapat dalam suatu lembaga social bersipat tetap.
­         Lembaga social memiliki tujuan-tujuan tertentu yang khas.
­         Lembaga social memiliki beberapa sarana, media dan alat perlengkapanlainya.
­         Pada umumnya usatu lembaga social memiliki symbol yang melambangkan fungsi & tujuan.
­         Terdapat adat tertulis atau tidak sebagai landasan bagi suatu lembaga social.

Menurut J.L. Gillin dan J.P. Gillin mengklasifikasikan lembaga social menjadi beberapa tipe diantaranya;
1.      ditinjau dari dari perkembangannya dibagi menjadi dau macam
  1. Lembaga social secara tidak sengaja yang tumbuh dalam kehidupan masyarakat (crescive institution)
  2. Lembaga social yang di sengaja yang tumbuh dalam rangka mencapai tujuan tertentu (enacted institution)
2.      Tinjau dari system nilai dan norma dibagi menjadi dua macam
  1. Lembaga social yang berperan dalam mempertahankan tata tertib yang ada (basic institution)
  2. Lembaga sosiyang berkaitan dengan segala sesuatu yang dianggap kurang penting (subsidiaryinstution)
3.      Ditinjau dari penerimaan masyarakat dibagi menjadi dua bagian
  1. Lembaga social yang diterima bahkan sangat diperlukan masyarakat (sanctoined institution)
  2. Lembaga yang tidak di inginkan oleh masyarakat (unsanctioned institutional)


4.      Ditinjau dari penyebarannya dibagi dua macam
  1. Lembaga yang dikenal oleh masyarakat luas baik nasional maupun international (general instuitional)
  2.  Lembaga social yang hanya dikenal oleh sekelompok masyarakat (restricted institutional)
5.      Ditinjau dari fungsinya terbagimenjadi dua
  1. lembaga social yang berfungsi menghimpun pola yang diperlukan dalam rangka mencapai tujan (operative institutional)
  2. Lembaga social yang berfungsi mengawasi perilaku dan tata cara dan adat istiadat masyarakat (regulative institutional)
Bentuk dan Fungsi Pranata Sosial
Bentuk lembaga social terdiri atas;
1.      Lembaga keluarga
Kelaurga telah sesuai dengan system nilai dan norma, diantaranya:
a.   Hukum Agama
b.  Hukum Negara
c.   Hukum Adat
Secara sosiologi tahap-tahap yang di tempuh oleh keluarga terdiri dari;
Ø  tahap persiapan (pre-Nuptural) ditandai dengan perkenalan secara terencana dan intesif.
Ø  Tahap perkawinan (Nuptual Stage) ditandi dengan peristiwa akad nikah yg di laksanakan berdasarkan atas hokum agama.
Ø  Tahap pemeliharaan anak (Child Rearing Stage) Dari usia perkawinan sampai dikaruniai seorang Anak.
Ø  Tahap Keluarga Dewasa (Maturely Stage) Ditandai dengan pencapaian kedewasaan oleh anak-anak yang dilahirkan
Dilihat dari jumlalh suami dan istri perkawinan membentuk sebuah keluarga, dalam sosiologi perkawinan dibagi menjadi dua, yaitu : monogamy dan poligami. Poligami juga ada tiga, yaitu: poliandri, poligini, dan group marriage.
2.   Lembaga Agama
Sosiolog Emile Durkheim mengatakan bahwa agama merupakan suatu system terpadu yang terdiri atas kepercayaan & praktek hal-hal yang suci dan penganutnya disebut uma, Agama sangat berperan dalam memperbaiki moral manusia.
Ajaran agama memberikan landasan yang kuat dlm tata kehidupan keluarga, ekonomi, pendidikan, kebudayaan, dan kehidupan social. Dalam uraian tsb, borton dan hunt menjelaskan tentang dua fungsi agama, yaitu: fungsi manifest dan fugnsi laten. Fungsi manifest yaitu: (1) adanya pola keyakinan (doktrin) yang menentukan sifat hubungan. (2) Adanya upacara ritual (3) adanya prilaku yang konsisten. Agama juga mempunyai fungsi laten sbg berikut:
  1. Tempat peribadatan
  2. Semangat manusia untuk melaksanakan ajaran agama
  3. Semangat untuk mengembangkan ajaran agama.
3. Lembaga pendidikan
Ditinjau dari lingkunganya, pendidikan dibagi menjd 3 yaitu: (1) pendidkan informal, pendidikan yang terjadi di keluarga, (2) pendidikan formal, pendidkan yang terjadi di lingkungan skolah, (3) pendidikan nonformal, pendidikan yang terjadi di lingkungan masyarakat.
1.      Ciri-ciri pedidikan informal sebagai berikut:
  • Proses pendidikanya tida di selenggarakan secara langsung
  • Proses pendidikanya tida diikat oleh waktu
  • Proses pendidikanya terjadisecara otomatis
2.      Ciri-ciri pendidikan formal sebagai berikut:
  • Diselengarakan secara rapid an teratur
  • Materi pelajar disampaikan sesuai dengan kurikulum/silabus
  • Pada waktu-waktu yang telah di tetapkan
  • Proses pendidikanya disesuaikan dengan jenjag pendidikan
  • Terdapat sertifikat /ijazah tertentu.
3.      Ciri-ciri pendidikan nonormal sebagai berikut;
·         Diselengarakan secara teratur & sistematis
·         Tidak mengaenal batas usia
·         Diselenggarakan sesuai dengan kebutuhan lingkungan
4.    Lembaga Ekonomi
 Lembaga ini merupakan bagian dari lembaga social. Lembaga ini memegang tiga umgsi utama yaitu: (1) memproduksi barang atau jasa yang ibutuhkan, (2) mengatur pendistribusian dan jasa kepada masyarakat, (3) mengatur penggunaan/pemakaian barang dan jasa.
Kegiatan produksi berkaitan dengan system mata pencaharian masyarakat, spt: pertanian, peternakan, kerajinan,perikanan,dll.kegiatan istribusi barang dilakukan melalui tiga cara: (1) resiprositas atau hubungan tmbal balik, (2) redistribusi ataupertukaran kembali barang yang sudah masuk, (3) pertukaran pasar.
Beberapa tipe perekonomian tersebu diantaranya adalah: system ekonomi komunis, system ekonomi kapitals, system ekonomi pancasila.
Ø  System ekonomi kapitalis
Kapitalisme merupakan system ekonomi yang di kondisikan sedemikian rupasehingga terjadi kebebasan berkontrak. Salahsatu contoh kapitalis terbesar saatini adalah  Amerika Serikat.
Ø  System ekonomikomunis

untuk mendapatkan makalah sosiologi yang lainnya bisa klik disini atau disini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar